Membongkar Mitos Seputar Operasi Mata Laser

 

Membongkar Mitos Seputar Operasi Mata Laser

 


Operasi mata laser, seperti LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) dan PRK (Photorefractive Keratectomy), sering kali menjadi solusi bagi mereka yang bosan dengan kacamata atau lensa kontak. https://clinicadelaserycatarata.com/  Namun, seperti halnya prosedur medis populer lainnya, banyak mitos yang beredar di masyarakat. Mari kita kupas tuntas beberapa mitos paling umum dan fakta di baliknya.

 

Mitos 1: Prosedur Ini Sangat Menyakitkan

 

Banyak orang takut menjalani operasi mata laser karena membayangkan rasa sakit yang luar biasa. Faktanya, prosedur itu sendiri tidak menyakitkan. Sebelum operasi, dokter akan meneteskan obat tetes mata anestesi yang membuat mata mati rasa. Selama prosedur berlangsung, Anda mungkin merasakan sedikit tekanan pada mata, tetapi tidak ada rasa sakit. Setelah operasi, beberapa pasien mungkin merasakan sensasi gatal atau perih, mirip dengan mata kemasukan debu, yang biasanya akan hilang dalam beberapa jam.

 

Mitos 2: Hasilnya Tidak Permanen

 

Mitos ini sering membuat orang ragu. Sebenarnya, hasilnya permanen. Operasi laser secara permanen mengubah bentuk kornea mata untuk memperbaiki kelainan refraksi seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hiperopia), dan astigmatisme. Setelah kornea dibentuk ulang, kemampuan fokus mata akan membaik secara permanen. Namun, penting untuk diingat bahwa proses penuaan alami tetap akan terjadi. Misalnya, presbiopia (mata tua) adalah kondisi yang akan dialami oleh semua orang seiring bertambahnya usia, dan operasi laser tidak dapat mencegahnya.

 

Mitos 3: Semua Orang Boleh Menjalani Operasi Mata Laser

 

Meskipun sangat efektif, operasi mata laser tidak cocok untuk semua orang. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Misalnya, Anda harus memiliki ketebalan kornea yang cukup, memiliki resep mata yang stabil selama setidaknya satu tahun terakhir, dan tidak memiliki kondisi kesehatan mata tertentu, seperti glaukoma atau katarak yang parah. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan apakah Anda adalah kandidat yang baik. Usia juga menjadi faktor, di mana sebagian besar dokter merekomendasikan usia minimal 18 tahun.

 

Mitos 4: Ada Risiko Kebutaan

 

Kekhawatiran akan kebutaan adalah salah satu mitos terbesar. Risiko kebutaan dari operasi mata laser sangat rendah. Prosedur ini sangat aman dan sudah melalui banyak penelitian serta pengembangan. Risiko utama yang mungkin terjadi adalah komplikasi ringan, seperti mata kering atau lingkaran cahaya (halo) di sekitar lampu pada malam hari, yang sering kali bersifat sementara. Dokter akan menjelaskan semua risiko yang mungkin terjadi sebelum Anda membuat keputusan. Penting untuk memilih klinik dan dokter yang berpengalaman untuk memastikan keamanan dan keberhasilan prosedur.

 

Mitos 5: Operasi Mata Laser Langsung Menyembuhkan Semua Masalah Mata

 

Operasi laser sangat efektif untuk memperbaiki rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Namun, operasi ini tidak bisa mengatasi semua masalah mata. Prosedur ini tidak dapat menyembuhkan penyakit mata lain seperti glaukoma, katarak, atau degenerasi makula. Selain itu, Anda tetap harus rutin memeriksakan mata ke dokter untuk memantau kesehatan mata secara keseluruhan.

Dengan memahami fakta di balik mitos-mitos ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan tidak lagi takut menjalani operasi mata laser jika Anda adalah kandidat yang cocok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *